Jumlah Bank Indonesia sangat besar dan merupakan sebuah potensi yang sangat baik bagi perkembangan bisnis Indonesia.
Total seluruh bank nasional, bank swasta, bank asing, dan bank pembangunan daerah saja ada sekitar 136 bank - belum termasuk bank perkreditan rakyat dan bank mikro lainnya.
Jika hanya memperhitungkan bank Indonesia - dengan mengecualikan bank asing - sehingga yang termasuk gologan ini adalah bank nasional, bank swasta dan pembangunan daerah maka jumlah bank ada sekitar 120 bank. Jumlah ini termasuk golongan bank konvensional dan bank syariah (islamic bank)
Dengan memperhitungkan potensi ini dan dengan mempertimbangkan bahwa teknologi informasi di bank merupakan faktor yang sangat penting dalam siklus hidup bank maka bank dapat melakukan bagi pengetahuan (sharing knowledge) mengenai teknologi apa yang digunakan oleh Bank di Indonesia.
ATM Switching memegang peranan penting dalam mengatur channel-channel bank. Mengenai Solusi ATM Switching di Indonesia dapat dibaca disini.
Dengan mengambil 60 bank di Indonesia (50% dari jumlah bank) maka market segment ATM Switching di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut:
No | Solusi | Market Segment |
1. | xLink | 28% |
2. | Sigma ITM | 15% |
3. | Collega eMWare | 11% |
4. | Base24 | 9% |
5. | Way4 | 9% |
6. | FIS IST/Switch | 8% |
7. | ProSwitch Metalogix | 6% |
8. | Wincor Nixdorf-PCE | 4% |
9. | Artajasa | 2% |
10. | CompassPlus | 2% |
11. | Coses | 2% |
12. | In House | 2% |
13. | Silverlake | 2% |
Dari gambaran ini maka kita juga dapat menyimpulkan bila dari sudut pandang asal sistem ATM Switchig di Indonesia 62% merupakan solusi dari lokal Indonesia dan 38% adalah solusi dari luar Indonesia.
Dari sudut pandang model lisensi maka 74% adalah model license beli putus dengan annual maintenance dan 26% memanfaatkan model outsource.
0 COMMENTS