Outsourcing atau Software As A Service atau Alih Daya solusi terkait sistem teknologi informasi perbankan merupakan solusi bagi bank yang menginginkan sebuah kondisi yang efektif disisi fitur dan fungsionalitas serta efisien disisi pembiayaan tanpa perlu mempertimbangkan faktor-faktor penyerta seperti misalnya infrastruktur dan sumber daya manusia.
Dengan model outsourcing maka bank dapat secara bebas menentukan bagian mana dari teknologi yang akan di-outsource (diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga) dan mana yang akan dihandle oleh bank itu sendiri.
Berdasarkan kategori Bank maka di Indonesia pemanfaatkan solusi outsurcing dapat digambarkan sebagai berikut:
A. Bank Nasional di Indonesia umumnya menhandle sendiri core system mereka (core banking / atm switching / treasury) namun melakukan outsource untuk solusi penyerta seperti sms broadcast solution
B. Bank Pembangunan Daerah atau Bank Prekreditan Rakyat umumnya lebih menyukai model sewa / outsourcing ini, mulai dari lingkup yang paling kecil seperti sewa terhadap satu solusi tertentu maupun dalam skala yang lebih besar adalah melakukan outsource satu data center (artinya semua infrastruktur perbankan tersebut secara total diserahkan kepada pihak ketiga dan bank hanya membayar biaya sewa saja).
Alasan yang diberikan mengenai minat perbankan melakukan outsourcing sistem teknologi informasi perbankan adalah:
Dengan menyerahkan hal teknis sistem informasi kepada pihak ketiga maka bank dapat fokus pada bisnis utamanya. Produk-produk akan lebih cepat dihasilkan sehingga pada akhirnya time to market dapat tercapai.
Dikelolanya sistem informasi oleh pihak ketiga maka bank membagi resiko kepada pihak yang dianggap mengerti dan menguasai teknologi sehingga bila terjadi sebuah kondisi yang penting maka bank berasumsi pihak ketiga ini sudah "ahli" dan mempunyai pengalaman yang lebih baik karena sudah menangani bank-bank lainnya juga.
Tidak dapat ditolak bahwa skema outsourcing menawarkan solusi pembiayaan yang sangat menarik, dimana memungkinkan sampai pada kondisi bank tidak perlu melakukan investasi perangkat keras maupun sumber daya manusia. Investasi diawal (capex) bisa diubah menjadi pembiayaan dengan anggaran operasional (opex).
Berhadapan dengan sistem informasi berarti bank juga berhadapan dengan sumber daya manusia yang khusus. Bank dapat menghindari reiko turn over dari karyawan yang dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan teknologi informasi dalam lingkungan bank tersebut.
Penyedia Solusi Outsourcing Sistem TI Perbankan di Indonesia
Perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menyediakan solusi outsourcing untuk sistem TI Perbankan dan sering digunakan oleh bank di Indonesia adalah sebagai berikut:
Solusi: Core Banking, ATM Switching
Solusi: Core Banking , ATM Switching, Data Center
Solusi: Core Banking
Solusi: ATM Switching
Solusi: Core Banking, ATM Switching, ATM Outsourcing
Solusi: Core Banking, ATM Switching, EDC outsourcing, Data Center
Reference: www.teknologibank.com
0 COMMENTS